Selasa, 20 April 2010

Untung PERSEBAYA menang, Kalo tidak..???

Versi Inggris

Secara tidak sengaja saya bertemu dengan beberapa suporter persebaya atau yang bisa kita kenal dengan istilah BONEK (Bondo Nekat) di warung kopi yang saya singgahi. Melihat dari wajah-wajah Bonek Mania ini, sepertinya Persebaya menang atas musuhnya. Saya mencoba mengceknya di detik com ternyata benar, Persebaya menang atas Persidafon Dafonsoro di Piala Indonesia. pasukan Bajul Ijo ini menang dengan skor 3-2, ini menjaga peluang lolos ke fase berikutnya Persebaya di grup F.

Namun ada hal menarik yang membuat saya ingin berbagi dengan kalian semuanya dibalik kemenangan ini semua. Kisah yang menurut saya lucu dan mengharukan bercampur aduk didalamnya. Bonek Persebaya ini memang terkenal sangat fanatik dalam mendukung pasukan Bajul Ijo ini. Kebanggaan menjadi bagian didalam pendukung Persebaya bisa saya katakan Bonek Persebaya ini adalah yang terbaik di Indonesia. Dibawah ini saya akan coba gambarkan kronologi percakapan antar Bonek Mania Persebaya ini di warung kopi yang kebetulan saya juga ada disana.

Suporter 1 : " Untung yo Persebayaku menang"
Suporter 2 : " Iyo tenan.. lak gak mampus aku iki"
Suporter 3 : " Lapo kok mampus cak? "
Suporter 2 : " Yo isin men.. wis dodol panci emakku kanggo tuku tiket masuk.
yo kebacut lak sampe kalah yo"
Suporter 1 : " sik mending kon..aku malah dodol kelambi bik celono jinku sing apik-apik nang rombengan kanggo tuku tikete ... delok persebaya menang.. yo ora opo-opo atiku dadi lego"
Suporter 3 : " Ancur kabeh dadikno .. tak pikir aku tok sing ora waras ..eh alah yo podo ae.."
Suporter 1 : " Lapo kon kok ngomong ngono??"
Suporter 3 : " Aku iki taruhan karo koncoku.. lak persebaya kalah pacarku dadian karo koncoku iku"
Suporter 2 : " Bojumu gelem ta??"
Suporter 3 : " Wong pacarku dewe sing gawe aturan iku..wis ojok dibahas maneh.. isin aku sing penting pacarku sing ayu tenan sik pancet dadi yayangku.."

Kurang lebih kalau saya artikan percakapan tersebut dalam bahasa Indonesia seperti di bawah ini :

Suporter 1 : " Untung ya Persebayaku menang"
Suporter 2 : "Iya bener kamu.. Kalau tidak bisa mampus saya ini"
Suporter 3 : " Kenapa harus mampus ? "
Suporter 2 : " Malulah kawan.. sudah jual panci milik ibuku buat beli tiket masuk nonton persebaya.. kalau sampai kalah ya kebangetan"
Suporter 1 : " Kamu itu masih segitu ..aku malah jual baju dan celana jinku yang bagus-bagus ke loak buat beli tiketnya ... lihat Persebaya menang ..ya gak apa-apa hatiku jadi puas"
Suporter 3 : " Gak tahunya hancur semuanya.. Tak pikir aku saja yangng gak waras .. eh malah ternyata sama saja..
Suporter 1 : " Kenapa kamu bicara seperti itu??"
Suporter 3 : " Aku taruhan sama temanku.. kalau persebaya kalah pacarku jadi pacar temanku itu"
Suporter 2 : " Memangnya pacarmu mau??"
Suporter 3 : " Malah pacarku sendiri yang buat aturan itu.. sudah tidak usah dibahas lagi.. jadi malu aku.. yang penting pacarku yang paling ayu masih jadi kekasihku.."

Itulah cuplikan dialog yang saya dengar dari bonek Persebaya di warung kopi tersebut. Perasaan saya campur aduk dan bingung untuk diungkapkan disini. Kemudian saya langsung cabut (pergi) melanjutkan perjalanan saya untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Senyum seribu makana tersungging dari bibir mungilku ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Komentar yang pantas dan sopan ya.. Jangan rasis dan anarkis..:)

Sponsor Blog