Senin, 08 Februari 2010

Giliran Ruhut "Serang" Adnan Buyung

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Senin, 8 Februari 2010 | 12:23 WIB

KOMPAS.com/Caroline Damanik
Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul kembali "menyerang". Kali ini sasarannya adalah mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution.

"Serangan" tersebut diluncurkan Ruhut dalam rapat Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR RI, Senin (8/2/2010) siang, saat menanggapi usulan dan pendapat anggota Pansus lainnya, Hendrawan Supratikno dari Fraksi PDI-P dan Fachri Hamzah dari Fraksi PKS.

Sebelumnya, Hendrawan mengingatkan pimpinan untuk meminta print out pesan singkat laporan Menkeu Sri Mulyani kepada Presiden soal Century. Hendrawan juga mengatakan tertarik dengan pernyataan Buyung mengenai pembahasan Bank Century di rapat kabinet.

Fachri Hamzah meneruskannya dengan mengatakan bahwa transkrip rapat kabinet itu perlu diminta. Namun, Ruhut segera menginterupsinya. "Apalagi ini, profesor bawa-bawa nama Adnan Buyung. Sebagai rekannya malu aku sama dia. Waktu itu, Buyung itu pernah kena tegur sama Ketua Dewan Pembina Demokrat, Soeharto. Eh, Dewan Pembina Golkar. Hatinya enggak bersih. Udahlah, Buyung enggak usah didengar," tuturnya.

Salah sebut nama partai itu sempat menuai tawa peserta rapat. Namun, Ruhut terus mengoceh menyampaikan pendapatnya. "Buyung itu harus tahu diri dikit, jangan karena enggak jadi Wantimpres lagi ngoceh kayak cucakrawa. Ini semua ada rekamannya," lanjutnya.

Ruhut juga berang dengan pendapat Buyung yang mendorong terwujudnya rencana pemanggilan Presiden SBY kepada Pansus. Ruhut membandingkannya dengan pendapat ahli tata negara Prof Natabaya yang mengatakan bahwa Presiden tak perlu diundang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Komentar yang pantas dan sopan ya.. Jangan rasis dan anarkis..:)

Sponsor Blog